Ranah pendidikan yang digunakan dalam pendikan meliputi ranah Kognitif, efektif dan Psikomotovik, emosi termasuk dalam ramah efektif emosi sangat berpengaruh dalam hasil tanggapan, pengamatan, pemikiran setiap peserta didik sebagai individu.
Salah satu definisi emosi menurut Daniel Goleman dalam Prof. Dr. H. Moh.Asrori, M.Pd (2008;82) mendefinisikan emosi merujuk kepada makna harfiah yang diambil dari “Oxford English Dicnionary” yang memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.
Sedangkan, Chaplin dalam Moh Asrori, (2008;82) dalam “Dictionary of Psycholagy” mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang sifatnya dari perubahan perilaku.
Maka emosi merupakan suatu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk memuncak.
Emosi yang kita ketahui berdasarkanpenelitian Paul Ekman ari University of California San Fransisco dapat diekspresikan dalam bentuk wajah; marah, sedih, senang, takut, cinta, terkejut, jengkel dan malu.
Para siswa yang terdiri dari beberapa subjek peserta didik sedang mengalami peralihan dari masa anak-anak menjadi masa dewasa. Pada masa ini adalah masa sulit, baik bagi remaja sendiri maupun bagi keluarga atau lingkungannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi emosi subjek didik. Perkembangan emosi remaja tampak jelas dalam tingkah lakunya. Fluktuasi gejala dalam tingkah laku itu tergantung pada fluktuasi emosi yang ada pada individu tersebut. Faktornya adalah perubahan jasmani, pola interaksi dengan orang tua, perubahan interaksi dengan teman sebaya, perubahan pandangan luar dan cara berintaraksi di sekolah.
Proses pembelajaran untuk membantu perkembangan emosi subjek didik.
Intervensi pihak sekolah ataupun guru sebagai fasilitator dalam pendidikan siswa sangatlah dominan, yang mampu membimbing subjek didik memiliki kecerdasan emosional.
Berikut cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan emosi/Kognitif individu :
Belajar melakukan dialog batin sebagai cara untuk menghadapi dan mengatasi masalah, belajar membaca dan menafsirkan isyarat – isyarat sosial, belajar menggunakan langkah-langkah penyelesaian , belajar memahami sudut pandang orang lain, belajar memahami sopan-santun, belajar bersikap positif, belajar mengembangkan kesadaran diri.
Sehingga dengan pengontrolan emosi yang baik subjek didik dapat memahami, mengamati, melaksanakan hasil pembelajaran dengan baik pula.
oleh Anny Setyowati, S. Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan bahasa yang santun! Terima kasih!